Senin, 19 Mei 2014

Penerapan Ergonomi Dalam Keselamatan Kerja

Seorang karyawati  yang bekerja sebagai staff administrasi, mengeluh dari bahu hingga jari-jari tangannya nyeri dan sulit digerakkan.  Awalnya mulai terasa pegal dan kemudian dibiarkan, sekarang rasa nyeri itu telah berlangsung tiga bulan dan semakin lama semakin menyulitkannya untuk menyelesaikannya pekerjaannya yang setiap hari harus berhadapan dengan komputer.  Penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit akibat kerja (PAK). Pekerjaan mengetik setiap hari dengan posisi tangan yang tidak nyaman, menjadi pemicu awal timbulnya nyeri. Inilah pentingnya penerapan ergonomi dalam dunia kerja.

Ergonomi berasal dari kata Yunani, Ergos= kerja dan Nomos=aturan/hukum. Jadi ergonomi adalah suatu aturan atau norma yang dalam sistem kerja. Mengapa ergonomi diperlukan? Dari pengalaman para pekerja, setiap aktivitas atau pekerjaan yang tidak dilakukan secara ergonomis akan berakibat tak nyaman, biaya tinggi, kecelakaan dan penyakit akibat kerja meningkat. Akibatnya perfomansi  kerja menurun akhirnya terjadi penurunan efisiensi dan daya kerja. Perusahaan mana yang menginginkan hal seperti ini? Pada akhirnya tentu akan berdampak pada penurunan produktivitas dan jelas tujuan perusahaan untuk mendapat keuntungan tidak tercapai.

Sebagai contoh penerapan ergonomi adalah sebagai berikut:

  • Bila posisi kerja anda lebih banyak duduk, maka menurut Sanders & Mc. Cormick :
  1. Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur turun dan naik
  2. Landasan kerja   harus memungkinkan lengan menggantung pada posisi rileks dari bahu, dengan lengan bawah mendekati posisi horizontal atau sedikit menurun. Duduklah dengan posisi bersandar.
  3. Ketinggian landasan kerja tak memerlukan menekuk  tulang belakang yang berlebihan
  4. Jika pekerjaan anda menuntut diskriminasi penglihatan dan koordinasi tangan atau mata (contoh: mengetik dengan komputer) maka posisi pekerjaan perlu di dekat daerah mata, sedikit di bawah ketinggian bahu, untuk menstabilkan tangan diberi bantalan siku/pergelangan yang nyaman dengan tujuan mengurangi beban otot bahu
  5. Sesekali lakukan ‘disguised pauses’, istirahat sekedar untuk mengurangi konsentrasi pada pekerjaan misalnya: merubah posisi duduk, berdiri sebentar dari kursi atau berjalan-jalan sebentar


  • Bila posisi kerja anda lebih banyak berdiri maka:


  1. Bekerjalah dengan posisi tegak ke depan. Usahakan pekerjaan terlihat dengan kepala dan badan tegak, kepala agak ke depan
  2. Kurangi gerakan yang tidak perlu, gunakan sepatu yang senyaman mungkin
  3. Manfaatkan waktu istirahat semaksimal mungkin agar kerja dan istirahat seimbang.
  4. Hindari postur tubuh yang tidak berubah/statis, sesekali regangkan otot-otot anda
  5. Apabila anda memerlukan aktivitas menjangkau barang-barang tertentu, maka letakkan barang-barang tersebut dalam posisi yang minimal atau terdekat dan mudah dijangkau dan mudah terlihat


  • Bila posisi kerja anda dinamis (duduk dan berdiri bergantian) maka:


  1. Usahakan benda yang akan anda jangkau berada maksimal 15 cm di atas landasan kerja
  2. Tinggi landasan kerja dengan kisaran antara 90cm-120cm, merupakan ketinggian yang paling tepat dan baik untuk posisi duduk maupun berdiri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar