Senin, 19 Mei 2014

Fungsi dan Tujuan Komunikasi


FUNGSI KOMUNIKASI
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, ide, maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
1. Informasi: pengumpulan, penyimpanan, pemorsesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Sosialisasi: menunjuk pada upaya pendidikan, dimana adanya penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagaimana  anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif didalam masyarakat.

3.Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihan dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

4.Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti relavan yang diperlukan utuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.

5.Pendidikan: pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentuk keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

6.Memajukan kebudayaan: menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan dengan memperluas horison seseorang serta membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetikanya.

7.Hiburan: memberikan hiburan kepada masyarakat, lewat penyebarluasan signal, simbol, suara dan imajinasi dari drama, tari, kesenian, kesusatraan, music, olahraga, kesenangan, kelompok dan individu, melalui media masa, eltronik dsb, sehingga masyarakat dapat menikmati hiburan, dan melarikan diri dri kesulitan hidup sehari-hari, dan lain-lain.

8.Integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang lain.

Dalam kajian ilmu komunikasi banyak ahli mengemukakan pendapatnya tentang fungsi- fungsi komunikasi. Dari berbagai pendapat yang berkembang, dalam makalah ini pemakalah juga akan memaparkan pendapat Harold D. Laswell (1948). Secara lebih terperinci fungsi- fungsi komunikasi,  yang dikemukakan Harold D. Laswell adalah sebagai berikut:
1.Penjajagan/ pengawasan lingkungan (surveillance of the environment)
2.Menghubungkan bagian- bagian yang terpisah dari masyarakat untuk menanggapi lingkungannya (correlation of the part of society in responding to the environment)
3.Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya (transmission of the social heritage)

Lebih lanjut ia mengemukakan, ada tiga kelompok yang selama ini melaksanakan ketiga fungsi tersebut. Fungsi pertama, dijalankan oleh para diplomat, atase dan koresponden luar negeri sebagai usaha menjaga lingkungan. Fungsi kedua, lebih diperankan oleh para editor, wartawan dan juru bicara sebagai penghubung respon internal. Adapun fungsi yang ketiga, adalah para pendidik didalam pendidikan informal atau formal karena terlibat mewariskan adat kebiasaan, nilai dari generasi ke generasi.

Charles R. Wright (1988) menambahkan satu fungsi, yakni entertainment (hiburan) yang menunjukkan pada tindakan- tindakan komunikatif yang terutama sekali dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek- efek instrumental yang dimilikinya.
Sedangkan, menurut Wilbur Schramm fungsi komunikasi ini dapat dilihat dari kategori komunikator dan komunikan. Fungsi tersebut harus cocok satu sama lainnya, isi mengisi dan merupakan interpedensi agar supaya komunikasi dapat berjalan dengan harmonis. Hal tersebut dapat dilihat dari keterangan di bawah ini:

Fungsi- fungsi komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri, yang mana komunikasi dibagi atas empat macam tipe, yakni:
1.      Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication)
2.      Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
3.      Komunikasi publik
4.      Komunikasi massa

Adapun fungsi komunikasi secara umum adalah sebagai berikut::
Ø  Mass Information, yakni untuk memberi dan menerima informasi kepada khalayak
Ø  Mass Education, yaitu untuk memberi pendidikan
Ø  Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi
Ø  Mass Entertainment, yaitu untuk menghibur


TUJUAN KOMUNIKASI
Tujuan komunikasi disini menunjuk kepada suatu harapan atau keinginan yang dituju oleh pelaku komunikasi. Secar umum Harold D Lasswel menyebutkan bahwa tujuan komunikasi ada empat, yaitu[5]:
Ø  Social Change (Perubahan Sosial). Seseorang mengadakan komunikasi dengan orang lain, diharapkan adanya perubahan sosial dalam kehidupannya, seperti halnya kehidupannya akan lebih baik dari sebelum berkomunikasi.
Ø  Attitude Change (Perubahan Sikap). Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan perubahan sikap.
Ø  Opinion Change (Perubahan Pendapat). Seseorang dalam  berkomunikasi mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.
Ø  Behavior Change (Perubahan Perilaku). Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan perubahan perilaku.
Pendapat lain mengatakan bahwa secara umum akibat atau hasil komunikasi dapat mencakup tiga aspek, yakni:
Ø  Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.
Ø  Aspek Afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.
Ø  Aspek Konatif, yaitu menyangkut perilaku atau melakukan sesuatu.
Dalam kaitannya dengan tiga aspek diatas, ada beberapa indikator dari akibat atau hasil komunikasi, diantaranya ada tiga macam yang cukup popular, yakni Model AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action), model Hierarki Efek dan model Adopsi Inovasi.

Model AIDA ini memberikan gambaran bahwa dampak atau hasil komunikasi yang terjadi pada seseorang setelah ia menerima pesan akan menyangkut empat hal, yakni: attention (perhatian) dalam kolom kognitif, kemudian meningkat ke tingkat afektif yaitu interest (minat) dan desire (keinginan), selanjutnya menigkat ke tingkat action (tindakan). Diasumsikan bahwa tindakan yang diambil pada dasarnya didorong oleh adanya perhatian, minat dan keinginan.

Model Model Hierarki Efek ini hampir sama dengan model AIDA. Hanya saja proses proses pertahapannya lebih kompleks, yaitu mencakup enam tahap: awareness (kesadaran), knowledge (pengetahuan), liking (menyukai), preference (pilihan), conviction (meyakini), purchase (membeli).

Model Adopsi Inovasi, ini dikembangkan oleh Evererr M. Rogers (1983). Model ini memberika gambaran tentang lima tahap yang dilalui dalam proses pembuatan keputusan untuk menerima atau menolak inovasi. Yang dimaksud inovasi disini adalah suatu ide atau gagasan, praktek , atau benda yang dinilai baru oleh seseorang. Kelima tahap tersebut adalah knowledge (pengetahuan), persuasion (persuasi), decision (keputusan), implementation (pelaksanaan), confirmation (konfirmasi).

Dalam model tahap ini pelaksanaan bukanlah tahap terakhir. Karena setelah itu ada satu tahap lagi yakni konfirmasi. Pada tahap ini seseorang akan mencari bukti-bukti penguatan dan mempertimbangkan kembali keputusan yang telah diambil dan dilaksanakannya. Apabila ia merasa benar, maka tindakannya akan diteruskan, tetapi bila ia merasa tidak benar, atau terpengaruh oleh inovasi lain atau oleh kebiasaan lama, maka ia akan berhenti melaksanakan inovasi.

1 komentar: